Saya hamil anak pertama sekitar bulan September 2013. Langsung deh ketar ketir nyari dokter kandungan atau bidan yang katanya bagus. Setelah tanya sana sini pada yang lebih berpengalaman, dan browsing situs ini itu, akhirnya mentok juga karena jam kerja saya yang waktu itu masih mengajar di tempat les Bahasa Inggris. Akhirnya saya periksa di rumah sakit swasta yang lumayan dekat lokasinya dengan kantor dan rumah. Selama kurang lebih 7 bulan saya rutin periksa kandungam disana, dan keluhan saya adalah dokternya kurang 'cerewet' dan agak sulit ditanya ini itu. Padahal kan bumil pasti gelisah yaa, apalagi ini anak pertama. Pengennya diperhatiin gitu. Hati makin kebat kebit karena seringkali waktu saya periksa dokternya telat karena lagi 'tindakan' , dan kebetulan suka ngobrol sama ibu-ibu yang baru lahiran disitu, dan lho kok banyak yang dibedah caesar. Tambah gak tenang setelah dokter bilang bayi saya posisinya masih sungsang (padahal bulan ke-6 dan 7 memang wajar masih kayak begitu), lalu saya diminta tes lab untuk persiapan lahiran. Haduh.
Alhasil bulan-bulan deket lahiran saya masih berdebat dalam hati (kayaknya koko juga ikutan debat dalem perut), mau lahiran di dokter atah bidan. Setelah proses tanya-tanya dan browsing lagi, pilihan jatuh pada praktek Bidan Suhartuti di Jalan Karawitan No. 36 Bandung. Tempatnya gak terlalu besar, tapi bersih dan nyaman kok. Pasiennya jangan ditanya, bejibun. Dari segala kalangan. Mulai dari yang berangkat ngangkot, naik motor, sampai yang bermobil. Bu Suhartuti sendiri orangnya halus sekali, keibuan. Kalau kita tanya sedikit, jawabannya pasti detil dan panjang lebar. Beliau gak pernah buru-buru walau pasiennya banyak yang antri. Pokoknya kita konsultasi sepuasnya. Di ruang tunggu pasien ada poster yang bunyinya begini (kalau gak salah); Anda butuh waktu, kami butuh ketelitian. Kadang yang periksa bukan beliau, tapi dibantu sama 2-3 bidan lain yang masih muda tapi sama terampilnya.
Nah, ini saya bahas satu-satu ya, perawatan yang pernah saya alami disana. Semoga membantu.
1. Periksa Kandungan
Jadwal periksa kandungan dari hari Senin sampai Sabtu. Ada dua sesi. Yang pertama dari jam 09.00 - 12.00 siang, yang kedua dari jam 16.00 - 19.00 malam. Biaya periksa plus vitamin kurang lebih Rp. 50.000,- saja lho, ibu-ibu. Kadang saya masih kurang percaya zaman sekarang masih ada yang tarifnya segitu.
2. USG
Bidan memang gak diperbolehkan melakukan USG, tapi setiap hari Jumat jam 14.00 - 16.00 sore, tempat praktek Bidan Suhartuti ini memanggil dokter untuk ibu-ibu yang mau di-USG. Bisa sekalian periksa kandungan sama bidannya juga, jadi dobel gitu. Untuk USG dan hasil yang sudah dicetak, ibu-ibu dikenakan tarif Rp. 90.000,-. Nama dokternya kalau tidak salah dokter Hikmat, beliau biasa praktek di RS Al-Islam. Jam praktek biasa tetap berlaku walau siangnya ada USG. Total dalam melayani pokoknya.
3. Imunisasi
Untuk imunisasi, jadwalnya sama dengan periksa kandungan, tapi hanya ada di sesi pertama yaitu pagi. Kamar periksanya sama dengan tempat periksa kandungan, tapi di atas ranjang periksa untuk imunisasi ada mainan digantung. Pokoknya situasinya friendly buat anak kok, apalagi bidannya. Untuk imunisasi plus obat penurun panas (jika dibutuhkan) tarifnya kurang lebih Rp. 50.000 - Rp. 60.000.
4. Pijat Bayi

5. Keluarga Berencana
Disini melayani pemasangan semua tipe KB untuk wanita. Jadwalnya sama dengan jadwal praktek reguler. Untuk KB yang harus dipasang seperti IUD, prosesnya dilakukan di ruang bersalin, kalau suntik dan pil di ruang periksa biasa. Saya pernah pasang KB suntik 3 bulan disini, tapi saya lupa harganya. Terakhir disana saya pasang IUD yang biasa Rp. 300.000,- sedangkan yang Nova-T Rp. 500.000,- . Silakan ibu-ibu konsultasi dulu mana yang cocok, bidannya enak diajak ngobrol kok.
6. Melahirkan
Saya sih merasa nyaman sekali ya melahirkan disini. Terbukti karena sudah dua kali melahirkan disini, hehe. Dua minggu atau seminggu sebelum HPL biasanya ibu-ibu (dan bapaknya kalo bisa) diberi arahan barang apa saja yang harus dibawa, bagaimana mempercepat proses melahirkan, dan bebas deh mau tanya apapun. Disini disediakan transportasi antar jemput beserta supirnya juga (asalkan jaraknya gak terlalu jauh). Mobilnya juga berfungsi buat mengantar ke RS kalau ada perawatan atau tindakan yang gak bisa dilakukan disitu, jadi ibu-ibu tenang ya. Nah, untuk melahirkan ada kelasnya juga nih. VIP 1,7 juta dengan kamar sendiri, kamar mandi di dalam plus TV dan sofa panjang. Kelas 1, kamar sendiri, tapi kamar mandi di luar. Ranjangnya ada dua, untuk yang menunggu mungkin. Kelas 2, ada tiga ranjang di dalam kamar, dan kamarnya memang luas. Untuk kamar kelas 1 dan 2, kalau tidak salah dikenakan biaya 800 ribu -1 juta. Semua sudah termasuk pengurusan akte kelahiran, kita tinggal kasih persyaratan yang diperlukan. Bidannya ekstra sabaar. Terbukti saya saat melahirkan anak pertama butuh waktu 18 jam sampai pembukaan lengkap, tapi tetep ditungguin. IMD, si bayi baru lahir yang lucu itu bobonya gak dipisah sama ibunya. Para bidannya telaten sekali mengurus bayinya, kalau bayinya ngompol kita tinggal pencet bel, nanti ada yang datang buat ganti popok dan bajunya (ibunya mau manja-manja dulu selagi bisa). Nah, karena jumlah kamar yang terbatas, tidak dianjurkan untuk menginap lama-lama ya, ibu-ibu. Seringnya sehari setelah melahirkan sudah pada pulang. Manjanya gak boleh kelamaan..hihi.
Sekian perawatan yang pernah saya lakukan di tempat praktek Bidan Suhartuti. Untuk yang mau mencoba datang kesini, atau mau tanya-tanya here are some tips from me;
- Telepon dulu sebelum datang, tanya penuh atau tidak, dan pertanyaan lain yang diperlukan. Ini nomor teleponnya (022) 7322047.
- Karena letaknya persis di pinggir jalan yang agak besar, agak susah cari tempat parkir. Untuk motor gak terlalu masalah, walau,kadang parkirnya dapet yang agak -agak keluar ke jalan. Untuk yang bawa mobil, siapkan diri untuk parkir agak jauh dari lokasi.
- Datang sepagi mungkin, atau saat sesi mau berakhir untuk menghindari antrian. Kalau saya sudah terlanjur kesiangan, dan gak bisa save antrian di nomor awal, saya datang setengah jam sebelum sesi berakhir. Jadi antrian sudah mau habis,hehe.
- Saya sering lihat ibu-ibu yang kebingungan saat pertama kali datang, apalagi saat antrian sedang penuh dan gak ada yang menyambut di meja pendaftaran. Kalau ada, ibu tinggal bilang bidannya kalau ibu pertama kali datang, nanti ibu dikasih kertas dan pulpen, tulis nama ibu, dan kertas itu ditumpuk bersama kartu-kartu ibu lain yang sedang antri. Nah, kalau lagi gak ada orang, daripada menunggu sampai antrian lain datang dan menunggu tambah lama, carilah kertas dan pulpen, tulis nama, dan tumpuk bersama kartu di tempatnya. Semacam self service gitu lho.
Sekian paparannya ya ibu-ibu, semoga berguna. Jika ada, nanti akan saya lampirkan foto supaya lebih kebayang situasinya. Saya secara pribadi kagum dengan tempat praktek bidan ini, karena di zaman yang semua hal dikomersilkan, masih ada yang mengutamakan pelayanan dan merangkul semua kalangan. Semoga tempat praktenya makin berkembang, dan tentunya muncul sosok-sosok Bidan Suhartuti lain yang melayani setulus hati perjuangan ibu-ibu sekalian. Salam setrong buat para ibu!