Aku terduduk diam disana.
Lidah kelu, otot-otot membeku.
Mataku memandang nanar entah kemana.
Kata-kata itu menyerangku bertubi-tubi.
Meninggalkan sayatan luka bernanah.
Bisa kurasakan wajahku tidak membara oleh emosi apa pun.
Saat itu terlalu sakit bagiku bahkan untuk menggerakkan satu bagian terkecil tubuhku.
Aku merasa kebas saat itu.
Aku bahkan sulit menjangkau diriku sendiri.
Itulah kompensasi dari rasa sakit luar biasa yang aku rasakan saat itu.
Aku bicara tapi itu bukan diriku.
Aku bergerak tapi bukan kemauanku.
Saat itu rasanya seluruh tubuhku menjelma menjadi sekumpulan perih.
Kepalaku tak sanggup menanggung rasa sakit hatiku.
Kosong. Ingin segera semua ini berakhir.
Hatiku terus memberontak, mencakar-cakar dari dalam tubuhku untuk dapat meluapkan semuanya.
Aku tak bisa melihat mataku.
Apakah orang disana bisa melihat cairan bening disitu?
Ataukah dengan sukses aku telah menangis tanpa air mata?
Kata-kata itu masuk melalui gendang telingaku, dan bersemayam di hati.
Merasa terhina lagi.
Entah bisa dilupakan atau tidak.
Saking sakitnya, ingin kurenggut hatiku keluar dari rongga dadaku.
Lalu ku bersihkan dari kata-kata itu.
Dan aku bertekad bahwa ini akan menjadi yang terakhir.
Akhirnya..
Akhirnya semburan kata-kata itu selesai juga.
Kelegaan tumpul menyergapku seketika.
Semoga air mata ini tersamarkan oleh air wudhu.
Semoga caci maki itu terbasuh oleh dzikir.
Semoga Allah mengirimkan utusanNya padaku, yang akan menyembuhkanku.
Mungkin sakit hati ini pantas ku terima.
Maafkan aku, untuk semua hati yang merasa tersakiti.
Saat itu semua berakhir..
Terima kasih, untuk sahabatku yang bersedia dibangunkan oleh air mataku.
Terima kasih, untuk orang yang tetap ingin ada disini dan bertekad membantuku menghadapi ini semua walau mungkin kau pun merasa tersakiti.
Terima kasih sahabat-sahabatku, dan keluargaku.
Mengingatkan saat aku khilaf.
Menyaksikan setiap air mata yang tercurah.
Mereka seperti induk ayam yang sadar akan bahaya akan menimpa anaknya yang baru melihat dunia.
Terima kasih Ya Allah, apabila ini memang jalan keluar yang selama ini kuminta melalui setiap sujudku.. InsyaAllah aku ikhlas menerimanya.
Alhamdulillah..